Sunday, March 5, 2017

Gumoh dan Muntah Pada Bayi

Gumoh dan Muntah Pada Bayi
Gumoh dan muntah sering kali terjadi pada setiap bayi. Tetapi gumoh berbeda dengan muntah. Keduanya merupakan hal biasa dan tidak menandakan suatu hal yang serius yang terjadi pada bayi Bunda. Hanya sebagian kecil kasus muntah bayi (muntah patologis) yang menjadi indikasi gangguan serius.


Baik gumoh dan muntah pada bayi merupakan pengeluaran isi lambung. Bedanya gumoh terjadi seperti air yang mengalir ke bawah, bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekuatan dan atau tanpa kontraksi lambung.

Sekitar 70 % bayi di bawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali setiap harinya dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga 8-10 % pada umur 9-12 bulan dan 5 % pada umur 18 bulan. Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi.

Penyebab gumoh pada bayi :

#1.  Pencernaan bayi belum sempurna

Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus, masih belum sempurna.

#2. Terlalu aktif

Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan di dalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.

#3. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung

Lambung yang penuh juga bisa membuat bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri.

#4. Posisi menyusui

Sering Bunda menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran napas. Bayi pun gumoh.

#5. Pemakaian bentuk dot yang tidak sesuai 

Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama. Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi dan lebih banyak udara yang masuk. Udara masuk ke lambung, membuat bayi muntah.

#6. Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna

Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. Di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.

No comments:

Post a Comment